Perpisahan Itu Terjadi Karena ALLOH
Bismillahirrohmanirrohiim.....
wuh...........ini jg termasuk file yang musti di amankan di file keeper saya ne.....klo baca file ini, at least timbul ajah kesadaran untuk memahami bahwa segala sesuatunya itu ada Alloh yang ngatur.....yaah bukan brarti kita cm 'nunggu bola dari langit',tp setidaknya klo kita sudah merasa ikhtiar.......dengan sepenuh-penuh ikhtiar.....dengan sesungguh-sungguh ikhtiar.....dan disertai dengan ekstra sabar dan juga ekstra do'a (tawakal pull wes).........the last key.nya mah kita tinggal tunggu ajah apa yang alloh putuskan bwt kita.......what i always say to myself is 'Rencana Alloh Selalu Indah' (^.^)
Check this touchable story! ^^
Posted by [RedaksiSembilan] Thursday, March 18, 2010
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM... Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
(CATATAN : JANGAN DIBACA PADA SAAT ADZAN DI MESJID SEDANG BERKUMANDANG)
Sebut saja namanya Ahmad. Dia mendapat amanah sebagai ketua panitia ikhwan pada walimahan teman sekampusnya, Bintang (si mempelai ikhwan). Akad nikah & walimahan itu sendiri diselenggarakan di rumah mempelai ikhwan. Hingga pada hari H, semua pantia dan para anggota rumah itu sangat sibuk. Karena "menjabat" sebagai ketua pantia otomatis Ahmad diharuskan mondar mandir dan menyebarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan untuk mengawasi para panitia ikhwan.
Dan disudut ruangan itulah duduk seorang ikhwan yang sejak acara akad nikah Ahmad perhatikan selalu mengusap air mata. "Mungkin terharu", pikir Ahmad. Usai akad nikah, para undangan keluar dari ruang tamu tempat acara akad dan yang lain mulai sibuk mempersiapkan acara walimatul ursy. Namun Ahmad masih memperhatikan ikhwan itu tetap duduk disudut ruangan dengan mata yang sembab. Ahmad tidak mengenal ikhwan itu, Ahmad khawatir kalau-kalau ikhwan itu sedang tidak enak badan, maka seketika itu pula Ahmad menghampirinya untuk berbasa-basi.
“Assalamu’alaikum Akhi…., Afwan, antum sakit kah?”, Tanya Ahmad.
Ikhwan itupun membalas dengan ramah, “Wa’alaikumsalam….eh nggak kok, Syukron Akh…”
Tapi Ahmad masih melihat airmata itu tak berhenti keluar dari mata itu. Ahmad kemudian mengajaknya berkenalan. Namun Ahmad sangat terkejut karena tiba-tiba ikhwan tersebut semakin terisak. Ahmad bingung, dan karena khawatir menarik perhatian yang lain, Ahmad membawanya kesebuah kamar yang kosong. "Sepertinya ada sesuatu nih", pikir Ahmad.
Dikamar itu, dia semakin terisak-isak dan mengalirlah cerita tentang siapa dirinya dan kenapa dia sampai menangis seperti itu. Namanya Fulan (Sebut saja begitu), dia adalah teman dari mempelai akhwat sejak mereka masih SMU, dan mereka sempat pacaran 3 tahun selama SMU (itu sebelum mereka berdua hijrah menjadi ikhwan/akhwat). di awal-awal kuliah (keduanya kuliah di kota yang berbeda), mereka sedang berproses untuk menjadi seorang muslim yang berkomitmen menjadikan diri mereka sebagai salah satu penyokong barisan dakwah.
Otomatis, pada akhirnya keduanya melepas ikatan yang tidak suci itu. Kala itu Fulan sempat menyatakan bahwa jika nanti tiba saatnya dia memiliki kesiapan utk menggenapkan separuh dien-nya, dan jika Fulanah (sang akhwat) belum dipinang orang lain, dia pasti akan mendatangi Fulan sebagai orang yang telah siap menjadikan dirinya sebagai seorang imam dalam jamaah terkecil, sebuah keluarga. Dan ternyata itu memberikan harapan yang luar biasa pada Fulan. Setelah itu mereka nyaris tidak ada komunikasi sama sekali. Mereka tenggelam dalam kesibukan berdakwah & meng-ishlah diri.
Sampai beberapa hari menjelang saat ini, beberapa bulan setelah mereka wisuda, terdengar kabar bahwa Fulanah akan melangsungkan walimah. Fulan sangat tersentak dengan kabar itu. Dia tidak diundang sama sekali, padahal Fulanah tidak mungkin lupa alamat rumah Fulan. Fulan berusaha keras mencari tahu dimana alamat tempat acara walimahan itu. Dan disinilah Fulan hari ini. Menatap si pemberi janji yang ternyata tidak menepati janjinya. Merelakan seseorang di masa lalunya yang menghancurkan harapannya yang dia simpan selama ini. Dan menyesali dirinya yang ternyata bodoh & lugu, masih percaya pada manusia yang alpa dan dhoif, yang tidak mustahil melupakan janjinya. Memang hanya janji ALLAH yang benar-benar pasti.
"Pertemuan karena ALLAH, maka perpisahan pun pasti karena ALLAH. Jangan bersedih untuk sebuah perpisahan. Karena setelah perpisahan itu, telah menunggu pertemuan lain yang lebih indah. Ya, ALLAH pasti telah siapkan pertemuan-pertemuan lain yang lebih indah. Karena dari sebuah perpisahan ada tiga pesan untuk kita renungi : kebersamaan, kenangan, dan pertemuan kembali."
WaLLAHu a'lam bishawab, Wassalamu'alaikum warahmatuLLAHI wabarakatuh.
sembilanpustaka
~o0o~ sembilanpustaka ~o0o~
dari: http://www.sembilanpustaka.info/2010/03/pertemuan-karena-allah-maka-perpisahan.html
me n mine Daftar isi articles Warna-warni
0 Response to "Perpisahan Itu Terjadi Karena ALLOH"
Post a Comment