.: Cemburu, Bagian Hidup Wanita – Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini :.
01:09
.::.linalino.::.
, Posted in
nasehat
,
0 Comments
Cemburu merupakan pembawaan kaum wanita. Tidak jarang seorang wanita cemburu gara-gara perkara yang sepele. Karena itu seorang suami harus menjaga diri terhadap hal yang demikian dan hendaknya jangan sampai keliru dalam meluruskan masalahnya.
Ini jika sang istri tidak berkepanjangan dalam kecemburuannya. Jika
ternyata terus berkepanjangan dalam kecemburuannya, maka tentu setiap
Dahulu istri-istri Nabi juga cemburu, apalagi wanita-wanita jaman
sekarang yang lebih banyak dikuasai oleh setae. Terdapat banyak hadits
tentang kisah cembilrunya istriistri Nabi ; di antaranya:<div class="hidenpost">
Hadits `Aisyah yang mengatakan, yang artinya:
Tidakkah ingin aku ceritakan kepadamu tentang aku dan nabi? Ketika
suatu malam giliranku bersama nabi, beliau membalikkan badan, dan
meletakkan sandalnya di sebelah kakinya dalam keadaan masih terbaring.
Kemudian beliau menyingkirkan ujung kainnya ke pembaringannya. Sesaat
beliau tetap dalam pembaringannya sampai beliau menyangka kalau aku
sudah tidur. Setelah itu beliau perlaha-lahan mengenakan sandalnya,
mengambil kain selendangnya perlahan-lahan, membuka pintu perlahan-lahan
dan keluar perlahan-lahan.
Akupun kemudian mengenakan pakaianku mulai dari atas kepala, aku kenakan
kerudungku dan aku tutupkan kainku ke tubuhku lalu aku berjalan mengikuti
jejak Nabi hingga akhirnya beliau sampai di (kuburan) Bagi’. Beliau
mengangkat kedua tangannya (berdoa) tiga kali. Beliau lama dalam berdoa.
Setelah itu beliau bergeser pergi, akupun bergeser pergi, beliau mempercepat
iangkahnya, akupun mmpercepat langkahku. beliau berlari-lari kecil,
akupun berlari -lari kecil, beliau tergesa-gesa, akupun tergesa-gesa,
sehingga aku dapat mendahuluinya. Selanjutnya aku masuk rumah dan
berbaring kembali. Kemudian Rasulullah masuk pula seraya bersabda:
"Mengapa engkau wahai Aisyah? Engkau tersengal-sengal?"
Aisyah menjawab: "Tdak."
Beliau bekata: "Engkau harus menceritakan kepadaku atau Allah
Yang Maha Lembut dan Maha Tahu yang akan menceritakannya kepadaku."
Aku (Aisyah) berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh…."
Lalu Aisyah menceritakan kisahnya. Beliau lalu bersabda: "Adakah
engkau seorang yang tadi aku lihat di hadapanku?"
Aisyah menjawab: "Ya"
Kemudian rasullah menepuk dadaku dengan suatu tepukan hingga terasa
sakit. Beliaupun bersabda: "Apakah engkau mengira bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan mendzhalimi kamu?"
Aku (Aisyah) berkata: "Betapapun orang menyembunyikan sesuatu,
Allah pasti mengetahuinya"
HREF="#foot111">1
Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Jibril datang kepadaku ketika engkau (tadi)
melihat(ku). Ia (Jibrii) tidak datang kepadamu sedangkan engkau sudah
melepaskan pakaianmu. Jibril memaiiggilku, maka aku bersembunyi-sembunyi
dari pandanganmu. Saya suka jika saya menyembunyikan diri darimu
Kemudian saya kira kamu sudah tidur, saya tidak suka jika harus membangunkanmu
dan saya khawatir jika kamu ketakutan. Jibril memerintahkan aku supaya
datang ke (kuburan) Baqi untuk kemudian aku memohonkan ampun kepada
Allah buat mereka (orang-orang yang dikubur di Baqi)."
Aku (Aisyah) berkata: "Wahai rasulullah apa yang harus aku
ucapkan (ketika datang ke kuburan) ?"
Beliau bersabda: "Ucapkanlah doa:
Keselamatan hendaknya tercurah kepada penghuni kubur dari kalangan
kaum mukminin dan kaum muslimin, semoga Allah memberi rahmat kepada
orang-orang yang mati terdahulu dan yang mati kemudian. Dan kami insya
Allah akan menyusul kemudian."
HREF="#foot112">2
Hadits yang lainnya lagi adalah juga hadits Aisyah,
Saya mencari Rasulullah, kemudian tangan saya, saya selusupkan ke
rambutnya. maka Nabi bersabda: "Apakah setanmu sedang datang?"
Saya menjawab: "Apakah engkau tidak mempunyai setan?".
Beliau menjawab:
"Punya, tetapi Allah menolongku dari godaan setan itu sehingga
is masuk Islam."
HREF="#foot113">3
Teks kalimat yang ada dalam riwayat Muslim lebih jelas lagi dalam
menjelaskan maksud hadits di atas. Dalam riwayat Muslim tersebut terdapat
perkataan Aisyah sebagai berikut:
Rasulullah, telah keluar dari rumah Aisyah, is (Aisyah) berkata: "Saya
cemburu terhadapnya".2 Kemudian Rasulullah datang dan melihat
apa yang aku lakukan. Maka beliau bersabda: "Mengapa engkau
wahai Aisyah, apakah engkau cemburu?"
Aku menjawab: "Mengapa orang semacam saya tidak cemburu terhadap
orang seperti anda?". Nabi bersabda: "Ataukah setanmu
sedang datang kepadamu?" al-Hadits.
HREF="#foot114">4
Demikian pu!a perkataan Aisyah dalam hadits berikut ini:
Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah Saya menyangka beliau
pergi ke istri yang lain. Lalu saya selidiki beliau, ternyata beliau
sedang ruku’ atau sujud sambil berdo’a: "Maha suci Engkau
dan MahaTerpuji Engkau, tiada sesembahan yang benar melainkan Engkau."
Maka saya berkata: "Sungguh-sungguh anda dalam keadaan satu
keadaan (ibadah), sedang saya dalam keadaan lain (digoda oleh rasa
cemburu)." (Hadits shahih yang dikeluarkan oleh Muslim: I/351-352;
Abdul Baqi, An-Nasi’i VII/72, ath-Thayalisi 1405 dan Iainnya).
Bohongnya Seorang Suami
Seorang suami boleh berbohong kepada istrinya dalam rangka membuat
perasaan istrinya lega dan dalam rangka memperdalam hubungan kasih
sayang antar keduanya. Hal itu didasarkan pada hadits Ummu Kultsum
binti Uqbah yang manyatakan:
Saya belum pernah mendengar Rasulullah membolehkan dusta sedikitpun
malainkan pada tiga keadaan, di mana Rasulullah mengatakan:
"Aku tidak menganggapnya berdusta yaitu seseorang melakukan
perbaikan hubungan antar manusia, ia berkata dengan perkataan yang
tujuannya tidak lain untuk perbaikan hubungan itu, juga seseorang
yang berkata dalam peperangan dan seseorang yang berkata pada istrinya,
serta seorang istri kepada suaminya."
HREF="#foot115">5
Menanggapi hadits di atas, Imam Nawawi mengatakan dalam Syarh
Muslim:
"Adapun bohongnya seorang suami kepada istrinya dan bohongnya
seorang istri kepada suaminya, maksudnya ialah dalam kaitan melahirkan
kasih sayang, memberikan janji-janji yang tidak mengikat dan sebangsanya.
Adapun bohong yang berisi tipu daya untuk tidak memenuhi hak salah
satu pihak, atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaannya, maka ini
adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin."
Demikianlah, jadi cemburu merupakan pembawaan asli kaum wanita. Karenanya
para suami harus pandai-pandai menyiasati kenyataan-kenyataan seperti
ini. Termasuk kebohongan dalam arti memperdaya untuk merampas salah
satu pihak, atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaannya adalah
hal yang diharamkan. Wallahu a’am.
Catatan Kaki
…
HREF="#tex2html1">1
Aisyah mengira bahwa Nabi malam itu akan pergi ke sebagian istrinya
yang lain (Aisyah cemburu). Maka Nabi bersabda kepada Aisyah:
"Apakah engau mengira bahwa Allah dan Rasulnya mendzalimi
kamu?"
Yakni bahwa seharusnya malam itu giliran Aisyah, kemudian Nabi disangka
pergi ke istrinya yang lain. Kalau itu terjadi berarti itu adalah
kedzaliman dan dosa. Tidak mungkin Rasullullah melakukan hal yang
demikian itu.
…
HREF="#tex2html2">2
Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Muslim 111/14,
Nasa’i IV/91-93; Vll/72-75; Ahmad VI/221 dan lainnya.
…
HREF="#tex2html3">3
Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim XVII/158 Syarh Nawawi,
dan Nasa’i VII/72. Lafal di atas adalah lafal Nasa’i.
…
HREF="#tex2html4">4
Muslim XVII/ 158 Syarh Nawawi.
…
HREF="#tex2html5">5
Hadits shahih dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim,
Abu Dawud XIII/263; ‘Aunu al-Ma’bud, an-Nasa’i,
Ahmad VI/404, Ibnu Jabir dalam "Tahdzib
al-Atsar" III/131,132,133; Al-Khatib dalam "al-Khitayah"
180-181 dan lain-lain.
Hadits ini memiliki Syahid dari hadits Asma’ binti Yazid yang dikeluarkan
oleh at-Tirmidzi VI/68 tuhfah aI-Ahwadzi, Ahmad
VI/454,459,461 dan Ibnu Jabir dalam "Tandzib al-Atsar"
III/128, demikian secara ringkas.
Dirukil dan diterjemahkan dengan bahasa bebas dari Al lnsyirah
fi Adab an Nikah haiaman 65 dan seterusnya oleh Ahmas Faiz Asifuddin.
Disalin dari majalah As-Sunnah edisi 11/III/1420 – 1999,
hal. 48 – 50 dan 57.
me n mine Daftar isi articles Warna-warni
0 Response to ".: Cemburu, Bagian Hidup Wanita – Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini :."
Post a Comment