bismilah... Pictures, Images and Photos

.: Cemburu, Bagian Hidup Wanita – Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini :.


Cemburu merupakan pembawaan kaum wanita. Tidak jarang seorang wanita cemburu gara-gara perkara yang sepele. Karena itu seorang suami harus menjaga diri terhadap hal yang demikian dan hendaknya jangan sampai keliru dalam meluruskan masalahnya.

Ini jika sang istri tidak berkepanjangan dalam kecemburuannya. Jika
ternyata terus berkepanjangan dalam kecemburuannya, maka tentu setiap
keadaan mempunyai cara sendirisendiri untuk mengatasinya.

Dahulu istri-istri Nabi juga cemburu, apalagi wanita-wanita jaman
sekarang yang lebih banyak dikuasai oleh setae. Terdapat banyak hadits
tentang kisah cembilrunya istriistri Nabi ; di antaranya:<div class="hidenpost">

Hadits `Aisyah yang mengatakan, yang artinya:

    Tidakkah ingin aku ceritakan kepadamu tentang aku dan nabi? Ketika
    suatu malam giliranku bersama nabi, beliau membalikkan badan, dan
    meletakkan sandalnya di sebelah kakinya dalam keadaan masih terbaring.

    Kemudian beliau menyingkirkan ujung kainnya ke pembaringannya. Sesaat
    beliau tetap dalam pembaringannya sampai beliau menyangka kalau aku
    sudah tidur. Setelah itu beliau perlaha-lahan mengenakan sandalnya,
    mengambil kain selendangnya perlahan-lahan, membuka pintu perlahan-lahan
    dan keluar perlahan-lahan.

    Akupun kemudian mengenakan pakaianku mulai dari atas kepala, aku kenakan
    kerudungku dan aku tutupkan kainku ke tubuhku lalu aku berjalan mengikuti
    jejak Nabi hingga akhirnya beliau sampai di (kuburan) Bagi’. Beliau
    mengangkat kedua tangannya (berdoa) tiga kali. Beliau lama dalam berdoa.

    Setelah itu beliau bergeser pergi, akupun bergeser pergi, beliau mempercepat
    iangkahnya, akupun mmpercepat langkahku. beliau berlari-lari kecil,
    akupun berlari -lari kecil, beliau tergesa-gesa, akupun tergesa-gesa,
    sehingga aku dapat mendahuluinya. Selanjutnya aku masuk rumah dan
    berbaring kembali. Kemudian Rasulullah masuk pula seraya bersabda:

        "Mengapa engkau wahai Aisyah? Engkau tersengal-sengal?"

        Aisyah menjawab: "Tdak."

        Beliau bekata: "Engkau harus menceritakan kepadaku atau Allah
        Yang Maha Lembut dan Maha Tahu yang akan menceritakannya kepadaku."

        Aku (Aisyah) berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh…."
        Lalu Aisyah menceritakan kisahnya. Beliau lalu bersabda: "Adakah
        engkau seorang yang tadi aku lihat di hadapanku?"

        Aisyah menjawab: "Ya"

    Kemudian rasullah menepuk dadaku dengan suatu tepukan hingga terasa
    sakit. Beliaupun bersabda: "Apakah engkau mengira bahwa Allah
    dan Rasul-Nya akan mendzhalimi kamu?"

    Aku (Aisyah) berkata: "Betapapun orang menyembunyikan sesuatu,
    Allah pasti mengetahuinya"
    HREF="#foot111">1


    Rasulullah bersabda:

        "Sesungguhnya Jibril datang kepadaku ketika engkau (tadi)
        melihat(ku). Ia (Jibrii) tidak datang kepadamu sedangkan engkau sudah
        melepaskan pakaianmu. Jibril memaiiggilku, maka aku bersembunyi-sembunyi
        dari pandanganmu. Saya suka jika saya menyembunyikan diri darimu

        Kemudian saya kira kamu sudah tidur, saya tidak suka jika harus membangunkanmu
        dan saya khawatir jika kamu ketakutan. Jibril memerintahkan aku supaya
        datang ke (kuburan) Baqi untuk kemudian aku memohonkan ampun kepada
        Allah buat mereka (orang-orang yang dikubur di Baqi)."

    Aku (Aisyah) berkata: "Wahai rasulullah apa yang harus aku
    ucapkan (ketika datang ke kuburan) ?"


    Beliau bersabda: "Ucapkanlah doa:

        Keselamatan hendaknya tercurah kepada penghuni kubur dari kalangan
        kaum mukminin dan kaum muslimin, semoga Allah memberi rahmat kepada
        orang-orang yang mati terdahulu dan yang mati kemudian. Dan kami insya
        Allah akan menyusul kemudian."
        HREF="#foot112">2


Hadits yang lainnya lagi adalah juga hadits Aisyah,

    Saya mencari Rasulullah, kemudian tangan saya, saya selusupkan ke
    rambutnya. maka Nabi bersabda: "Apakah setanmu sedang datang?"
    Saya menjawab: "Apakah engkau tidak mempunyai setan?".
    Beliau menjawab:

        "Punya, tetapi Allah menolongku dari godaan setan itu sehingga
        is masuk Islam."
        HREF="#foot113">3

Teks kalimat yang ada dalam riwayat Muslim lebih jelas lagi dalam
menjelaskan maksud hadits di atas. Dalam riwayat Muslim tersebut terdapat
perkataan Aisyah sebagai berikut:

    Rasulullah, telah keluar dari rumah Aisyah, is (Aisyah) berkata: "Saya
    cemburu terhadapnya".2 Kemudian Rasulullah datang dan melihat
    apa yang aku lakukan. Maka beliau bersabda: "Mengapa engkau
    wahai Aisyah, apakah engkau cemburu?"

    Aku menjawab: "Mengapa orang semacam saya tidak cemburu terhadap
    orang seperti anda?". Nabi bersabda: "Ataukah setanmu
    sedang datang kepadamu?" al-Hadits.
    HREF="#foot114">4


Demikian pu!a perkataan Aisyah dalam hadits berikut ini:

Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah Saya menyangka beliau
pergi ke istri yang lain. Lalu saya selidiki beliau, ternyata beliau
sedang ruku’ atau sujud sambil berdo’a: "Maha suci Engkau
dan MahaTerpuji Engkau, tiada sesembahan yang benar melainkan Engkau."
Maka saya berkata: "Sungguh-sungguh anda dalam keadaan satu
keadaan (ibadah), sedang saya dalam keadaan lain (digoda oleh rasa
cemburu)." (Hadits shahih yang dikeluarkan oleh Muslim: I/351-352;
Abdul Baqi, An-Nasi’i VII/72, ath-Thayalisi 1405 dan Iainnya).


Bohongnya Seorang Suami

Seorang suami boleh berbohong kepada istrinya dalam rangka membuat
perasaan istrinya lega dan dalam rangka memperdalam hubungan kasih
sayang antar keduanya. Hal itu didasarkan pada hadits Ummu Kultsum
binti Uqbah yang manyatakan:

    Saya belum pernah mendengar Rasulullah membolehkan dusta sedikitpun
    malainkan pada tiga keadaan, di mana Rasulullah mengatakan:

        "Aku tidak menganggapnya berdusta yaitu seseorang melakukan
        perbaikan hubungan antar manusia, ia berkata dengan perkataan yang
        tujuannya tidak lain untuk perbaikan hubungan itu, juga seseorang
        yang berkata dalam peperangan dan seseorang yang berkata pada istrinya,
        serta seorang istri kepada suaminya."
        HREF="#foot115">5


Menanggapi hadits di atas, Imam Nawawi mengatakan dalam Syarh
Muslim:

    "Adapun bohongnya seorang suami kepada istrinya dan bohongnya
    seorang istri kepada suaminya, maksudnya ialah dalam kaitan melahirkan
    kasih sayang, memberikan janji-janji yang tidak mengikat dan sebangsanya.

    Adapun bohong yang berisi tipu daya untuk tidak memenuhi hak salah
    satu pihak, atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaannya, maka ini
    adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin."

Demikianlah, jadi cemburu merupakan pembawaan asli kaum wanita. Karenanya
para suami harus pandai-pandai menyiasati kenyataan-kenyataan seperti
ini. Termasuk kebohongan dalam arti memperdaya untuk merampas salah
satu pihak, atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaannya adalah
hal yang diharamkan. Wallahu a’am.



Catatan Kaki
HREF="#tex2html1">1

    Aisyah mengira bahwa Nabi malam itu akan pergi ke sebagian istrinya
    yang lain (Aisyah cemburu). Maka Nabi bersabda kepada Aisyah:

        "Apakah engau mengira bahwa Allah dan Rasulnya mendzalimi
        kamu?"

    Yakni bahwa seharusnya malam itu giliran Aisyah, kemudian Nabi disangka
    pergi ke istrinya yang lain. Kalau itu terjadi berarti itu adalah
    kedzaliman dan dosa. Tidak mungkin Rasullullah melakukan hal yang
    demikian itu.
HREF="#tex2html2">2

    Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Muslim 111/14,
    Nasa’i IV/91-93; Vll/72-75; Ahmad VI/221 dan lainnya.
HREF="#tex2html3">3

    Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim XVII/158 Syarh Nawawi,
    dan Nasa’i VII/72. Lafal di atas adalah lafal Nasa’i.
HREF="#tex2html4">4

    Muslim XVII/ 158 Syarh Nawawi.
HREF="#tex2html5">5

    Hadits shahih dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim,
    Abu Dawud XIII/263; ‘Aunu al-Ma’bud, an-Nasa’i,
    Ahmad VI/404, Ibnu Jabir dalam "Tahdzib
    al-Atsar" III/131,132,133; Al-Khatib dalam "al-Khitayah"
    180-181 dan lain-lain.

    Hadits ini memiliki Syahid dari hadits Asma’ binti Yazid yang dikeluarkan
    oleh at-Tirmidzi VI/68 tuhfah aI-Ahwadzi, Ahmad
    VI/454,459,461 dan Ibnu Jabir dalam "Tandzib al-Atsar"
    III/128, demikian secara ringkas.


Dirukil dan diterjemahkan dengan bahasa bebas dari Al lnsyirah
fi Adab an Nikah haiaman 65 dan seterusnya oleh Ahmas Faiz Asifuddin.
Disalin dari majalah As-Sunnah edisi 11/III/1420 – 1999,
hal. 48 – 50 dan 57.


me n mine Daftar isi articles Warna-warni

0 Response to ".: Cemburu, Bagian Hidup Wanita – Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini :."

Post a Comment